Pages

SPACE FOR IKLAN

Selasa, 11 Oktober 2011

Sendratari ‘Sansayan Sekeghumong’ Jawara IEFC


Sendratari Sansayan Sekeghumong yang dipersembahkan Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Daerah (IKPMD) Lampung meraih dua kategori juara pada International Etnic Culture Festival (IECF). Kegiatan tersebut diselenggarakan pada 7—9 Oktober di Monumen Serangan Umum 1 Maret, Benteng Vredeburg, Yogyakarta. Dua kategori yang dimenangkan masing-masing juara pertama tari terbaik dan juara pertama kategori penata tari terbaik.
Sementara itu, perwakilan dari Jawa Tengah mendapatkan juara kedua tari terbaik dan juara kedua kategori penata tari terbaik. Sedangkan juara ketiga diraih perwakilan Sulawesi Selatan. Demikian rilis yang diterima Lampung Post, Senin (10-10).
Acara yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan Provinsi DIY bersama Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Daerah (IKPMD) se-Indonesia ini memperebutkan piala Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Sendratari Sansayan Sekeghumong menceritakan kisah cinta Kekuk Suik, Pangeran Terakhir Kerajaan Sekala Bgha Hindu, yang tak mendapat restu dari ibundanya, Ratu Sekeghumong.
Kisah Sansayan Sekeghumong sendiri adalah hasil eksplorasi yang bersumber dari salah satu bagian cerita dalam novel Perempuan Penunggang Harimau karya M. Harya Ramdhoni, diterbitkan BE Press 2011, yang mengangkat kenyataan sejarah asal muasal Lampung.
Menurut Novan Saliwa, sendratari Sansayan Sekeghumong ini didukung oleh mahasiswa dan mahasiswi Lampung di Yogyakarta: Erindiasti Wahyu, Novan Saliwa, Dina Febriani, Rheny Chanjaya, Nuraini Mustika Sari Dewi, Rizky Al Saddam Saputra, Aline D'chiyonk Shirabyoushi, Ibrahim Noeh, Indit Rahmawati, Ajeng Bistar, Hendi, dan Ari. Sementara para pemusik, antara lain Risendi Novriza, Suhendri Wijaya, Riski Febriansyah, dan Atin.

0 komentar:

Posting Komentar